Ada Apa Dengan Sepak Bola dan Fisika (Part 2)
“Masih ingatkah kalian tentang pembahasan fisika dan sepak bola kemarin?”
“Apakah sudah kalian coba?”
“Keren kan bahwa ilmu Fisika itu bukan ilmu hitungan saja”
Okey teman-teman Fisika…bagaimana kabar kalian pagi ini? pasti menyenangkan dong? Iya kan? Iya dong? Begini teman-teman, sekarang aku akan membicarakan konsep Fisika pada permainan sepak bola. Hal yang aku bahas sekarang adalah tentang konsep sundulan dan tendangan pinalti. Ngga perlu lama-lama lah, berikut penjelasan dari kami 🙂
1. Sundulan
Masih Ingatkah kalian dengan Oliver Bierhoff, Miroslav Klose, atau Cristiano Ronaldo yang sering “menjebol” gawang lawan dengan sundulan mereka? Kalau kalian lupa, kami ingatkan kembali dech 😀
Keren kan sundulan mereka? Kalian pasti bisa seperti mereka sebab kalian belajar di fisika.id kemudian mencobanya. Terdapat dua posisi cara melakukan sundulan bola yaitu sundulan dengan melompat vertikal di tempat dan berlari kemudian melompat menyambut bola. Orang yang melakukan sundulan bola dengan berlari kemudian melompat menyambut bola, bola akan bergerak lebih cepat dibandingkan sundulan dengan melompat vertikal di tempat. Hal ini disebabkan tammbahan momentum dari pergerakan tubuh. Besarnya momentum yang diterima oleh bola bergantung sifat elastis dari bola dan kekuatan dari otot belakang. Perhatikan gambar berikut.
Sundulan yang dihasilkan akan kuat ketika kepala ditarik ke belakang sehingga bentuk badan melengkung, paha ditarik ke belakang, dan lutut menekuk. Pada posisi ini menganut konsep hukum III Newton sehingga terjadi keseimbangan aksi-reaksi.Hal itu membantu pemain sepak bola tidak terpelanting dan kepala siap melakukan sundulan. Ketika bola mendekati kepala dan kepala melakukan sundulan terjadilah konsep momentum antara kepala dan bola sehingga terjadilah perubahan arah dan kecepatan pada bola. Bola yang disundul oleh kepala memiliki waktu sentuh sekitar 23 milidetik dan memiliki waktu relatif lebih lama dibandingkan waktu sentuh antara kaki dan bola yaitu sekitar 8 milidetik. Oleh karena itu, pemain sepak bola memungkinkan mengarahkan bola ke arah yang dituju.
2. Tendangan Pinalti
Ketika seorang pemain musuh dilanggar di kotak dekat gawang akan menghasilkan tendangan pinalti. Tendangan pinalti merupakan tendangan yang ditakuti oleh penjaga gawang sebab tendangan ini susah ditebak. Tendangan pinalti dilakukan pada jarak 11 meter dari gawang sehingga memudahkan setiap pemain untuk “menjebol” gawang. Seorang pemain sepak bola profesional mampu menendang bola dengan kecepatan sekitar 30 m/s (108 km/jam). Dengan kecepatan tersebut sangatlah susah buat seorang penjaga gawang untuk mengantisipasi kemana arah datangnya bola.
Menurut perhitungan Sam Williamson, fisikawan di Center for Neural Science New York, waktu 0,38 detik tidak cukup untuk menangkap bola. Ketika bola ditendang, penjaga gawang akan bereaksi rata-rata setelah 0,3 detik. Begitu bereaksi, otak akan memberi perintah pada otot untuk bergerak, ini butuh waktu tambahan lebih dari 0,1 detik. Itu sebabnya sukar bagi penjaga gawang untuk menangkap bola yang bergerak secepat itu. Untuk melatih reaksi yang cepat dan tepat dibutuhkan latihan yang panjang dan pengalaman yang cukup.
Seorang penendang pinalti sebaiknya memperhatikan arah angin, rotasi dan kecepatan bola. Bola yang berotasi terlalu cepat dapat menimbulkan efek magnus dan turbulens udara yang akan menyebabkan bola membelok. Menurut penelitian, tendangan yang paling efektif adalah tendangan dengan kekuatan 75 % sampai 80 % dari kekuatan maksimum (kecepatan bola sekitar 80 km/jam). Pada kecepatan ini penjaga gawang sulit menangkap bola sehingga kemungkinan terjadinya gol lebih besar dibandingkan dengan tendangan dengan kekuatan penuh.
Bagaimana teman-teman penjelasannya, apakah kalian akan mencobanya untuk mengasah keterampilan sepak bola kalian?
Sukses buat kalian dalam hal fisika dan olah raga ya 😀
Sumber:
http://goo.gl/a9KVkZ
http://goo.gl/9MIJZy
Yohanes Surya. Sepak Bola Pakai Fisika Seru Juga. http://goo.gl/GgIEzd
Recent Comments