Proses Pembentukan Tata Surya
Hai teman-taman pecinta fisika, apa kabarnya? Pernahkah kalian dengar tentang tata surya? Apakah kalian pernah mendengar proses terbentuknya tata surya? Untuk lebih jelasnya, bacalah penjelasan dari kami ya….
Tata surya adalah susunan benda-benda langit yang terdiri dari matahari sebagai pusatnya dan benda-benda langit yang lain mengelilinginya. Tata surya terbentuk tidak secara langsung melainkan ada tahapan-tahapan. Hal tersebut dibuktikan melalui beberapa teori pembentukan tata surya sebagai berikut.
- Teori Nebula
Teori ini pertama kali dikemukakan oleh Immanuel Kant dan Laplace tahun 1796. Menurutnya, mula-mula terdapat kabut gas dan debu (nebula) yang terdiri dari gas hidrogen dan gas helium. Pada mulanya, nebula mengisi seluruh alam semesta. Akibat proses pendinginan, kabut gas tersebut menyusut dan mulai berputar. Proses ini mula-mula berjalan lambat. Lama kelamaan pergerakannya semakin cepat dan bentuknya berubah dari bulat menjadi berbentuk cakram. Sebagian besar materi mengumpul di pusat cakram sehingga menjadi matahari, sedangkan sisanya tetap berputar dan terbentuk planet beserta satelitnya.
- Teori Planetesimal
Teori ini diungkapkan oleh seorang ahli geologi Thomas C. Chamberlin dan ahli astronomi Forest R. Moulton. Teori ini menyatakan bahwa ketika sebuah bintang melintasi ruang angkasa dengan cepat dan berada dekat sekali dengan matahari. Akibatnya gaya tarik bintang sangat besar sehingga menyebabkan pasang di bagian gas panas matahari. Akibatnya, massa gas terlempar dari Matahari dan mulai mengorbit. Karena daya tarik matahari, massa gas tertahan dan bergerak mengelilingi Matahari. Ketika massa gas menjadi dingin, bentuknya berubah menjadi cairan kemudian memadat. Akhirnya, massa gas menjadi planet termasuk planet Bumi.
- Teori Pasang
Teori didasari atas teori benturan. Teori ini mengatakan bahwa planet-planet terbentuk langsung oleh gas asli matahari yang tertarik oleh sebuah bintang yang melintas di dekatnya. Jadi, teori ini awalnya hampir sama dengan teori Planetesimal. Perbedaannya adalah tidak terbentuk oleh planetesimal. Menurut teori ini, ketika bintang mendekat atau bahkan menyerempet Matahari, tarikan gravitasinya mennghisap filamen gas yang berbentuk cerutu panjang. Filamen yang membesar di bagian tengahnya dan mengecil di kedua ujungnya sehingga membentuk sebuah planet.
- Teori Lyttleton (Bintang Kembar)
Teori Bintang Kembar dikemukakan oleh seorang astronom Inggris bernama Lyttleton (1930). Teori ini mengemukakan bahwa awalnya matahari merupakan bintang kembar yang satu dengan lainnya saling mengelilingi. Pada suatu masa, melintas bintang lain dan menabrak salah satu bintang kembar tersebut kemudian menghancurkannya menjadi bagian-bagian kecil yang terus berputar. Akhirnya bagian kecil tersebut mendingin menjadi planet-planet yang mengelilingi bintang tetap bertahan, dengan bintang yang tetap bertahan itu dinamakan matahari.
- Teori Awan Debu
Teori ini mengatakan tata surya semula berupa awan yang sangat luas. Awan yang terdiri atas debu dan gas kosmos diperkirakan berbentuk seperti sebuah piring. Ketidakteraturan awan menyebabkan terjadinya perputaran. Debu dan gas yang berputar berkumpul menjadi satu.
Recent Comments